ersiapan umum untuk mendaki gunung antara lain kesiapan mental , fisik, etika, pengetahuan dan ketrampilan.
1) perencanan pendakian
- hal hal yang perlu diperhatikan dlm perencanaan pendakian :
- mengenali kemampuan diri dalam tim dalam menghadapi medan
- mempelajari medan yang akan ditempuh
- teliti rencana pendakian dan rute yang akan ditempuh secermat mungkin
- pikirkan waktu yangdigunakan dalam pendakian
- periksa segala perlengkapan yang akan dibawa
2) perlengkaan perjalanan
a. Perlengkapan dasar
- perlengkapan jalan : sepatu , kaoskaki , celana , ikat pinggang , baju , topi , jas hujan dll
- perlengkapan tidur : sleeping bag , tenda , matras dll
- perlengkapan masak dan makan: kompor , sendok , makanan , korek dll
- perlengkapan pribadi : jarum , benang , obat pribadi , sikat , toilet paper dll
- Ransel / carrier
b. Perlengkapan pembantu
- Kompas , senter , pisau pinggang , golok tebas , P3K
- Peta , busur drajat ,pengaris , pensil dll
- alat komunikasi (Handy talky) , survival kit ,GPS kalo ada
- jam tangan
3) Packing atau menyusun perlengkapan kedalam ransel
- kelompokkan barang barang sesuai dengan jenis jenisnya
- masukkan dalam kantong plastik
- letakkan barang barang yang ringan dan jarang penggunananya (mis : Perlengkapan tidur) pada yang paling dalam
- barang barang yang sering digunakan dan vital letakkan sedekat mungkin dengan tubuh dan mudah diambil
- tempatkan barang barang yang lebih berat setinggi dan sedekat mungkin dengan badan / punggung
- buat Checklist barang barang tsb
chat
DASAR- DASAR OLAHRAGA ALAM BEBAS
Diposting oleh
A` thyan mardan
/
Comments: (1)
Kegiatan di alam bebas banyak sekali seperti mendaki gunung, dan memanjat tebing, belayar, penelusuran gua, arung jeram,dan sungai, telusur pantai, menyelam, selancar,dll. Kegiatan yang dilakukan hendaknya selaras dengan situasi dan kondisi serta kemampuan pelakunya.Dalam melakukan kegiatan hendaknya didasari adanya keterkaitan yang tidak bisa dipisahkan antara alam sebagai obyek dan manusia sebagai pelaku kegiatan , sehingga perlu dipikirkan hubungan timbal balik yang baik dan serasi diantara keduanya.
Dalam melakukan kegiatan ini diperlukan persiapan- Persiapan seperti perrsiapan fisik, mental, pengetahuan, keterampilan serta kecermatandan keselamatan.Disini hanya akan disampaikan tentang dasar-dasar dari kehgiatan Rock Climbing yang termasuk didalam kegiatan mountenering,karena kegiatan ini banyak diminati oleh kawula muda khususnya pelajar pencinrta alam.
Pada dasarnya rock climbingadalah teknik memanjat batuan dengan memanfaatkan cacat batuan baik tonjolan maupun rekahan.Sebelum mencapai teknik pemanjatan terlebih dahulu akan disampaikan sedikit tentang perlengkapan yang diperlukan yaitu:
Tali
Dari strukturnya dikenal dua macam tali:
Hawselaid
Pilihan dari tali- tali halus yang dipilih menjadi tiga pilihan benar yang menyatu
Tahan gesekan
Datya lentur 40%
Mudah diketahui bila ada kerusakan kaku bila sering digunakan sehingg sulit dibuat simpul
Kermantel
Terdiri dari 2 bagian yaitu inti (kern)dan lapisan luar(mantel)
Lebih kecil
Daya lentur 25%
Sulit diketahui bila ada kerusakan
Kekuatan bisa menahan seberat 2000kg untuk tali dengan diameter 11/12mm
Kekuatan dan kelenturan tali bisa beerkurang karena gesekan dengan dinding tebing dan plat logam, hentakan, sinar matahari danlumpur yang menempel.
Karabiner (snap-link)
menurut Asosiasi Pemanjat Tebing Internasional,karabiner yang baik dan aman harus mampu menahan beban pada masing-masing poros sebagai berikut:
Bentuk karabiner pada dasranya adalah bulat telur dan D. Namun sekarang ada bentuk Kindey (ginjal) daan bulat. Karabiner ada yang berkunci atau tidak berkunci/ pintu penguat (scewagate)
Bahan pembuat karabiner yang baik adalah campuran aluminium (aluminium alloy) yang ringan namun kuat seperti baja .
Orgaiton
Sepotoing logam yang dibentuk hingga berfungsi sebagai pasak pada celah tebiung. Dengan bantuan karabiner piton yang tertancap dalam rock climbing. Bentuk dan ukuranya bermacam- macam sehingga dapat digunakan diberbagi celah batuan.Secara umumterbagi 2tipe, bilah(blade) dan siku (angel)
Chok and Friend
Sebuah alat yang dapat dimasukan kecelah tebing hinga terjepit dan dapat menahan beban dari arah tertentu. Untuk mengghubungkan dengan karabiner chok dilengkapi dengan ikatan (loop)tali, webbing atau kabel kawat, panjang ikatan tergantung pada tujuan dan selera pemanjat.
Sepatu
Telah dirancang sepatu dengan solyang kejur(kaku dan keras) dan sepatu yang lentur.
a. Sepatu sol kejur b. Sepatu sol lentur
baik untuk tebing batu yang halus baik untuk tebing batu yang rata
dan licin serta banyak tonjolan bertekstur kasar(batu pasir)
(batu granit)
Webbing
Terbuat dari bahan nilon, meriupakan tali pipih. Ada dua jenis yaitu tubuker(berongga) dan non tubuler(solid). Untuk panjat tebing ukuran webbing bervariasi anatra ¾ sampai 5cm. Kegunaan banyak, antara lain untuk sling, tangga gantung,runner, harness dll.
Harness
dirancang agar beban tubuh pemanjat yang jatuh dan tergantung di tali tidak mematahkan pinggangnya. Ada dua macam harness yaitu seat harness dan fullbody harness.
Ascendeur
Alat ini akan menjepit tali bila dibebani dan tidak menjepit bila tidak terbebani. Berfungsi untuk pemanjatan pada tali.
Descendeur
Merupakan alat dari logam dengan sistem geseran, berfungsi untuk menuruni tebing yang curam dengan tali. Yang baik terbuat dari aluminium alloy. Yang paling banyak digunakan adalh figur of eight decscendeur,karena tali ini tidak melintir dan mudah dala penggunaannya.
TEKNIK DASAR MEMANJAT TEBING
Unsur utama adalah peganggan dan injakan, dapat diperoleh dengan memanfaatan cacat batuan (tonjolan dan rekahan).Kesalahan pemanjat pemula biasanya terlalu mengandalkan kekuatan tangan dan bahu, mengabaikan kaki yang lebih kuat.
Prinsip utamanay adalah keseimbangan,keserasian dan kekuatan Untuk mencapai ketiganya ada istilah tiga kuat satu mencari, yaitu setelahketiga anggota badan (tangan dan kaki) mendapat posisi baik maka satunya mencari posisi untuk bergeser/bergerak,demikian seterusnya. Sebisa mungkin jangan terlalu rapat dengan tebing.
TALI TEMALI
1. Overhand knot/ simpul mati : bentuknya sederhana dan merupakan simpul paling dasar. Biasanya digunakan pada ujung tali untuk menghentikan geseeran.
2. Figure of Eight Knot :Fungsinya sama dengan overhandknot tapi lebih kuat dan mudah dilepas.
3. Two Half Hitches : Simpul ini menjerat. Biasanya digunakan untuk mengikatkan tali pada kayu.
4. Timber Hitch : Sifatnya juga menjerat, biasnya digunakan untuk menjerat balok kayu.
5. Clove Hitch : Sederhana, biasadigunakan untuk mengikat pasak.
6. Bowline knot : Tidak menjerat, kegunaannya banyak sekali.
7. Turbuck knot : tidak terlalu pada tali kaku, sering menjerat atau lepas sama sekali.
8. Tautline hitch : sifat sama dengan turbuck knot tapi mudah digeser bila ikatanya didorong.
9. Fisherman knot : untuk menyambung tali sama benar,licin, untuk memperkuat dapat digandakan (double fisherman knot).
10. Shect band : untuk menyambung tali yang tak sama benar kalau perbedaanya jauh dapat digandakan (double shect band)
11. Prusik knot : menjepit bila dibebani mudah digeser bila tidak terbebani.
Dalam melakukan kegiatan ini diperlukan persiapan- Persiapan seperti perrsiapan fisik, mental, pengetahuan, keterampilan serta kecermatandan keselamatan.Disini hanya akan disampaikan tentang dasar-dasar dari kehgiatan Rock Climbing yang termasuk didalam kegiatan mountenering,karena kegiatan ini banyak diminati oleh kawula muda khususnya pelajar pencinrta alam.
Pada dasarnya rock climbingadalah teknik memanjat batuan dengan memanfaatkan cacat batuan baik tonjolan maupun rekahan.Sebelum mencapai teknik pemanjatan terlebih dahulu akan disampaikan sedikit tentang perlengkapan yang diperlukan yaitu:
Tali
Dari strukturnya dikenal dua macam tali:
Hawselaid
Pilihan dari tali- tali halus yang dipilih menjadi tiga pilihan benar yang menyatu
Tahan gesekan
Datya lentur 40%
Mudah diketahui bila ada kerusakan kaku bila sering digunakan sehingg sulit dibuat simpul
Kermantel
Terdiri dari 2 bagian yaitu inti (kern)dan lapisan luar(mantel)
Lebih kecil
Daya lentur 25%
Sulit diketahui bila ada kerusakan
Kekuatan bisa menahan seberat 2000kg untuk tali dengan diameter 11/12mm
Kekuatan dan kelenturan tali bisa beerkurang karena gesekan dengan dinding tebing dan plat logam, hentakan, sinar matahari danlumpur yang menempel.
Karabiner (snap-link)
menurut Asosiasi Pemanjat Tebing Internasional,karabiner yang baik dan aman harus mampu menahan beban pada masing-masing poros sebagai berikut:
Bentuk karabiner pada dasranya adalah bulat telur dan D. Namun sekarang ada bentuk Kindey (ginjal) daan bulat. Karabiner ada yang berkunci atau tidak berkunci/ pintu penguat (scewagate)
Bahan pembuat karabiner yang baik adalah campuran aluminium (aluminium alloy) yang ringan namun kuat seperti baja .
Orgaiton
Sepotoing logam yang dibentuk hingga berfungsi sebagai pasak pada celah tebiung. Dengan bantuan karabiner piton yang tertancap dalam rock climbing. Bentuk dan ukuranya bermacam- macam sehingga dapat digunakan diberbagi celah batuan.Secara umumterbagi 2tipe, bilah(blade) dan siku (angel)
Chok and Friend
Sebuah alat yang dapat dimasukan kecelah tebing hinga terjepit dan dapat menahan beban dari arah tertentu. Untuk mengghubungkan dengan karabiner chok dilengkapi dengan ikatan (loop)tali, webbing atau kabel kawat, panjang ikatan tergantung pada tujuan dan selera pemanjat.
Sepatu
Telah dirancang sepatu dengan solyang kejur(kaku dan keras) dan sepatu yang lentur.
a. Sepatu sol kejur b. Sepatu sol lentur
baik untuk tebing batu yang halus baik untuk tebing batu yang rata
dan licin serta banyak tonjolan bertekstur kasar(batu pasir)
(batu granit)
Webbing
Terbuat dari bahan nilon, meriupakan tali pipih. Ada dua jenis yaitu tubuker(berongga) dan non tubuler(solid). Untuk panjat tebing ukuran webbing bervariasi anatra ¾ sampai 5cm. Kegunaan banyak, antara lain untuk sling, tangga gantung,runner, harness dll.
Harness
dirancang agar beban tubuh pemanjat yang jatuh dan tergantung di tali tidak mematahkan pinggangnya. Ada dua macam harness yaitu seat harness dan fullbody harness.
Ascendeur
Alat ini akan menjepit tali bila dibebani dan tidak menjepit bila tidak terbebani. Berfungsi untuk pemanjatan pada tali.
Descendeur
Merupakan alat dari logam dengan sistem geseran, berfungsi untuk menuruni tebing yang curam dengan tali. Yang baik terbuat dari aluminium alloy. Yang paling banyak digunakan adalh figur of eight decscendeur,karena tali ini tidak melintir dan mudah dala penggunaannya.
TEKNIK DASAR MEMANJAT TEBING
Unsur utama adalah peganggan dan injakan, dapat diperoleh dengan memanfaatan cacat batuan (tonjolan dan rekahan).Kesalahan pemanjat pemula biasanya terlalu mengandalkan kekuatan tangan dan bahu, mengabaikan kaki yang lebih kuat.
Prinsip utamanay adalah keseimbangan,keserasian dan kekuatan Untuk mencapai ketiganya ada istilah tiga kuat satu mencari, yaitu setelahketiga anggota badan (tangan dan kaki) mendapat posisi baik maka satunya mencari posisi untuk bergeser/bergerak,demikian seterusnya. Sebisa mungkin jangan terlalu rapat dengan tebing.
TALI TEMALI
1. Overhand knot/ simpul mati : bentuknya sederhana dan merupakan simpul paling dasar. Biasanya digunakan pada ujung tali untuk menghentikan geseeran.
2. Figure of Eight Knot :Fungsinya sama dengan overhandknot tapi lebih kuat dan mudah dilepas.
3. Two Half Hitches : Simpul ini menjerat. Biasanya digunakan untuk mengikatkan tali pada kayu.
4. Timber Hitch : Sifatnya juga menjerat, biasnya digunakan untuk menjerat balok kayu.
5. Clove Hitch : Sederhana, biasadigunakan untuk mengikat pasak.
6. Bowline knot : Tidak menjerat, kegunaannya banyak sekali.
7. Turbuck knot : tidak terlalu pada tali kaku, sering menjerat atau lepas sama sekali.
8. Tautline hitch : sifat sama dengan turbuck knot tapi mudah digeser bila ikatanya didorong.
9. Fisherman knot : untuk menyambung tali sama benar,licin, untuk memperkuat dapat digandakan (double fisherman knot).
10. Shect band : untuk menyambung tali yang tak sama benar kalau perbedaanya jauh dapat digandakan (double shect band)
11. Prusik knot : menjepit bila dibebani mudah digeser bila tidak terbebani.
""Kode Etik Pecinta Alam Se-Indonesia"
Diposting oleh
A` thyan mardan
/
Comments: (0)
“ PECINTA ALAM INDONESIA SADAR BAHWA ALAM BESERTA ISINYA ADALAH CIPTAAN TUHAN YANG MAHA ESA “
“PECINTA ALAM INDONESIA SEBAGAI BAGIAN DARI MASYARAKAT INDONESIA SADAR AKAN TANGGUNG JAWAB KAMI KEPADA TUHAN, BANGSA DAN TANAH AIR ”
” PECINTA LAM INDONESIA SADAR BAHWA PECINTA ALAM ADALAH SEBAGAI MAKHLUK YANG MENCINTAI ALAM SEBAGAI ANUGERAH TUHAN YANG MAHA ESA “
Sesuai dengan hakekat diatas kami dengan kesadaran menyatakan :
1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memelihara alam beserta isinya serta menggnakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya.
3. Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah Air.
4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya.
5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam sesuai dengan azas pecinta alam
6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah air.
7. Selesai.
Disyahkan bersama dalam GLADIAN IV – 1974 Di Ujungpandang Pukul 01.00 WITA
“PECINTA ALAM INDONESIA SEBAGAI BAGIAN DARI MASYARAKAT INDONESIA SADAR AKAN TANGGUNG JAWAB KAMI KEPADA TUHAN, BANGSA DAN TANAH AIR ”
” PECINTA LAM INDONESIA SADAR BAHWA PECINTA ALAM ADALAH SEBAGAI MAKHLUK YANG MENCINTAI ALAM SEBAGAI ANUGERAH TUHAN YANG MAHA ESA “
Sesuai dengan hakekat diatas kami dengan kesadaran menyatakan :
1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memelihara alam beserta isinya serta menggnakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya.
3. Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah Air.
4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya.
5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam sesuai dengan azas pecinta alam
6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah air.
7. Selesai.
Disyahkan bersama dalam GLADIAN IV – 1974 Di Ujungpandang Pukul 01.00 WITA